Keutamaan Dzikir di Setiap Hela Nafas

Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia yang serba cepat dan seringkali membebani pikiran, kita sebagai seorang Muslim memiliki sebuah oase ketenangan yang tak ternilai harganya: dzikir. Lebih dari sekadar rangkaian kata-kata yang diucapkan, dzikir adalah jembatan penghubung antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hari ini, mari kita renungkan betapa agungnya kedudukan dzikir dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42)

“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)

Ayat ini dengan jelas memerintahkan kita untuk memperbanyak dzikir, tidak terbatas pada waktu atau keadaan tertentu. Ini menunjukkan betapa pentingnya amalan ini dalam kehidupan seorang mukmin.

Mengapa Dzikir Begitu Utama?

1. Mengingat Allah SWT: Tujuan utama dzikir adalah untuk senantiasa mengingat Allah. Dengan lisan yang berdzikir, hati pun akan terpaut dengan-Nya, menjauhkan diri dari kelalaian dan bisikan-bisikan setan.
2. Ketenangan Hati: Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28:

> أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

> “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ketika gundah gulana melanda, dzikir adalah penawar yang paling mujarab. Mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, akan menenangkan jiwa yang bergejolak.
3. Penghapus Dosa: Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Betapa besarnya keutamaan dzikir yang ringan di lisan namun berat di timbangan amal.
4. Amalan yang Paling Dicintai Allah: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW ditanya tentang amalan yang paling dicintai Allah, beliau menjawab, “Ucapan seorang hamba, ‘Subhanallah wa bihamdihi’.” (HR. Muslim).
5. Pintu Surga: Dzikir adalah salah satu kunci pembuka pintu surga. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah Laa Ilaaha Illallah, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud).

Dzikir dalam Setiap Hela Nafas

Bukan berarti kita harus terus menerus melafalkan dzikir tanpa melakukan aktivitas lain. Namun, kita bisa membiasakan diri untuk menjadikan dzikir sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Di sela-sela pekerjaan, saat menunggu, dalam perjalanan, bahkan sebelum tidur dan setelah bangun, bibir kita bisa senantiasa basah dengan dzikir.

Bayangkan jika setiap hela nafas kita diiringi dengan mengingat Allah. Betapa berkahnya hidup ini. Hati akan selalu terjaga, langkah akan selalu terarah, dan setiap tindakan akan bernilai ibadah.

Amalan Dzikir yang Mudah Dilakukan:

Tasbih: Mengucapkan Subhanallah (Maha Suci Allah).
Tahmid: Mengucapkan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah).
Tahlil: Mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah).
Takbir: Mengucapkan Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Istighfar: Mengucapkan Astaghfirullah (Aku memohon ampunan kepada Allah).
Shalawat: Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Mari jadikan hari ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dzikir kita. Jangan biarkan lisan kita kering dari mengingat Allah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semua, dan menjadikan hati kita selalu terpaut dengan-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Komentar

Form Feedback